Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Euro 2012: Membedah dari Sisi Teknik atau Metafisik?

Gambar
Gelaran Piala Eropa tahun ini memang menjadi pesta atau hajatan besar bagi siapa saja. Tidak hanya pengamat dan penikmat saja yang berpartisipasi, kaum “gambler” juga ikut memeriahkan ajang piala eropa kali ini dengan taruhan-taruhannya. Taruhan kelas “teri” dengan nominal ribuan rupiah, kelas menengah dengan mengorbankan “bondo juta-jutaan”, ataupun taruhan kelas wahid dengan nilai miliaran rupiah. Maka tak heran jika kita sering menemui orang-orang yang memberikan prediksinya mengenai hasil akhir pertandingan. Sebagai penikmat dan pengamat, dab Pandu juga sering dimintai oleh rekan-rekan yang merasa dirinya memiliki “sense of gambler”. Mereka sering meminta rekomendasi dari Dab Pandu untuk hasil akhir pertandingan. Dengan pikiran yang jernih dan hati yang cerah Dab Pandu memberikan rekomendasi kepada rekan-rekan yang membutuhkan. Hasilnya? 17 kali memberikan rekomendasi, 11 kali betul dan 6 kali salah. Berarti tingkat akurasinya lumayan juga kan? Untuk memberi rekomend

Sekilas tentang Iwan Fals

Gambar
 (foto Iwan Fals pada majalah Rolling Stone tahun 2007) Andai kau ijinkan Walau sekejap memandang Kubuktikan kepadamu Aku memiliki rasa Cinta yang kupendam Tak sempat aku nyatakan Karena kau telah memilih Menutup pintu hatimu (Ijinkan aku menyayangimu-2005) Lirik lagu diatas mungkin tidak asing bagi penggemar musisi ini. Musisi ini dikenal memiliki penggemar fanatik di seluruh Indonesia. Pada era 90-an di kota Yogyakarta, saking fanatiknya pada musisi ini, ada pelajar SMA yang mengganti badge OSIS-nya dengan badge bergambar penyanyi ini. Musisi yang dimaksud adalah Iwan Fals. Musisi dengan nama asli Virgiawan Listanto ini lahir di Jakarta pada 3 September 1961. Dengan aliran musik balada dan rock, ia memotret suasana kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Tak heran, ia sangat dipuja oleh kalangan akar rumput karena ia dianggap membela mereka. Album pertamanya yang beraliran humor meluncur di pasaran pada tahun 1979 dengan titel ‘Canda Dalam Nada”. Alb

Sukses Melekat Pada Jiwa yang Tenang

Judul diatas terinspirasi dari sebuah kalimat bijak yang terdapat dalam sebuah buku akuntansi saya. Isi lengkap kalimat bijak tersebut adalah,”sukses melekat pada jiwa tenang, berorientasi ke masa depan.” Buku akuntansi yang kebetulan ditulis sendiri oleh guru saya tersebut mengajarkan kita untuk tetap bersikap tenang dan stay cool dalam menghadapi setiap masalah. (mohon maaf pak, saya pinjam nggih kata mutiaranya) Dalam kamus kosakata tenang berarti   kelihatan diam tidak bergerak-gerak atau tidak berombak (tt air, laut) (adjektiva) , diam tidak berubah-ubah (diam tidak bergerak-gerak); (adjektiva) tidak gelisah: tidak rusuh; tidak kacau; tidak ribut; aman dan tenteram (tt perasaan hati, keadaan) (adjektiva). Arti kata tenang yang saya maksud adalah tidak rusuh, tidak kacau, ataupun tidak ribut. Dalam setiap hal, ketenangan mutlak diperlukan. Ketika kita mengerjakan soal ulangan, kita tidak boleh grusa-grusu alias tergesa-gesa. Tidak usah banyak bicara, apalagi meratapi