Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

SD dan Sepakbola

Entah mengapa, postingan kali ini berbau nostalgia lagi alias kembali ke jaman baheula . Jaman ketika saya dianggap sebagian orang masih “kinyis-kinyis”. Cukup asyik jika kita kembali berputar di masa masih anak-anak, dimana kewajibannya hanyalah bermain. Belajar jarang-jarang, jadi yang diingat cuma main. Salah satu permainan yang sangat digemari bocah SD adalah sepakbola. waktu kecil, saya sempat bercita-cita jadi atlet bal-balan. Karir sepakbola saya cukup lumayan. Buktinya saya sempat bergabung dengan tim sepakbola SD untuk mengikuti porseni tahun 2006. Dengan nomer punggung 3 (terinspirasi dari Jaime Sandoval), saya dipersiapkan sebagai bek dalam ajang tersebut. Latihan demi latihan sempat digelar dan saya sudah dibelikan sepatu baru. Pokoknya siap tanding deh. Dan rencananya, ajang tersebut akan digelar pada Minggu, 28 Mei 2006. Tapi keinginan saya untuk berlaga di ajang porseni tidak kesampaian. H-1 Porseni, kita tahu sendiri ada kejadian  di luar prediksi dan kekuata

9

Tak terasa  bulan ramadan berlalu begitu cepat. Hari ini merupakan puasa ke 9. Berarti sudah hampir 1/3 puasa kita lalui. Puasa dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama infiltrasi, kedua konsolidasi, dan terkakhir konfrontasi. Bentar-bentar, salah ding. 3 fase yang disebut diatas adalah tahapan dalam operasi Mandala guna merebut Irian Barat pada tahun 1960-1963. Kembali ke angka 9. Angka ini merupakan angka yang cukup spesial baik dalam perspektif Jawa maupun Islam. Dulu waktu jaman SMA, saya diceritani oleh guru PKn bahwa angka 9 merupakan angka paling sempurna. Terus kita diberitahu bahwa jumlah lubang yang dimulai manusia ada 9. Kalau ndak percaya, coba dihitung dari sekarang. Hehehe Soal angka 9, mantan presiden kita Bapak SBY juga percaya bahwa angka 9 merupakan angka hoki. Lahir di Pacitan pada tanggal 9-9-1949 (angka ini akhirnya jadi nomer pengaduan 9949), Beliau mendirikan partai demokrat pada 9-9-2001 dengan jumlah pendiri 99 orang. Pada 9-9-2004, beliau memenangi pilpr

Balada Kusni Kasdut

Sebelum anda membaca lebih jauh, tulisan kali ini tidak ada hubungannya dengan bulan ramadan. Ini soal nostalgia lagi. membahas sosok tahun 1960-an. Dan tulisan ini adalah karya daur ulang dari tulisan dengan judul sama yang dimuat di blog PE. Pisan-pisan selingan ya, padahal untuk catatan ramadan, masih ada tema tentang mercon, buku ramadan, tayangan ramadan, takjil, dll. Lagipula, konsentrasi masih terfokus pada penyelesaian UAS Sosio Antro Pendidikan (malah dadi ngelingi Paulo Freire) Ketika mendengar kata Kusni Kasdut dilafalkan, saya haqqul yakin anda tidak mengenal nama tersebut dan balik bertanya siapakah gerangan beliau. Wajar bila anda ora reti dengan sosoknya karena Kusni Kasdut memang tidak seterkenal Chelsea Islan dan Pevita Pearce, atau tak sepopuler Raisa (nah, kalau ini metode membandingkan yang salah, ora apple to apple ). Tapi tenang saja, ketidaktahuan anda tentang sosok Kusni Kasdut tidak akan berpengaruh banyak terhadap nilai UAS anda. Kembali ke sosok K

Ramadan Tahun Lalu

Sesungguhnya ini adalah postingan nostagia, soal bulan ramadan tahun lalu. Ramadan tahun 2014 cukup istimewa, karena ada beberapa peristiwa penting yang terjadi. Mulai dari piala dunia, sampai hiruk pikuk pemilihan presiden. Ramadan 2014 telah usai, begitu juga pilpres, tapi tak ada salahnya untuk diingat melalui tulisan ini. Bapak SBY saja melalui akun twitternya @SBYudhoyono (difollow ya) sering ngetwit dengan tagar #HISTAL. #HISTAL merupakan singkatan dari Hari Ini Sepuluh Tahun Lalu. Melalui twit bertagar tersebut, bapak SBY berbagi aktivitasnya 10 tahun lalu kala menjadi presiden. Seperti bapak SBY, saya juga punya #HISTAL. Hari Ini Setahun Lalu. Bapak SBY saja demen nostalgia, mosok saya enggak. Ramadan tahun lalu, gelaran piala dunia dihelat di Brazil. Seperti biasa, saat sahur disambi dengan nonton bola. Saya masih ingat ketika semifinal dimana Brazil diajar Jerman 1-7. Miroslav Klose sempat mencetak 1 gol. Gol tersebut menempatkan Klose sebagai top skor Piala dunia sepa

Rokok

Sekali-sekali nulis tentang rokok ya. Pasalnya, ada beberapa silang pendapat tentang merokok di bulan ramadan. Apakah merokok itu termasuk hal yang membatalkan puasa  atau tidak. Tulisan ini tidak hanya tentang merokok di bulan ramadan saja,  nanti juga disambung-sambungkan dengan potensi ekonomi rokok. Itung-itung share tugas ekonomika industri (walaupun ulangannya ancur). Hasil dari gugling saya menemukan hukum tentang merokok saat puasa. Beberapa ulama menganggap bahwa merokok termasuk kegiatan yang membatalkan puasa. Mereka berpendapat jika merokok adalah dengan syurbud dukhan yang berarti meminum asa p. Dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin halaman 111 dan kitab Bujairimi ‘ala al-Khatib juz 2 halaman 327, secara tegas disebutkan, merokok termasuk membatalkan puasa. Berbeda dengan menghirup udara atau mencium bau . Sedangkan menurut Al-Ra’yu Al-‘Aam-Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah merokok di bulan ramadhan tidak membatalkan puasa. Meskipun dia mengharamkan merokok karen

Bursa Buka Puasa

Setiap ramadan tiba, kita seringkali menjumpai pasar tiban buka puasa. Disebut pasar tiban karena sifatnya yang temporer, hanya pada saat bulan ramadan saja. Pedagangnya juga banyak yang temporer. Setelah bulan puasa usai, pasar ini kukut dan pedagangnya kembali menjalani kehidupan normalnya. Namun saya lebih senang menyebutnya dengan bursa buka puasa. Tidak ada alasan khusus, hanya hak prerogatif saya seperti halnya Presiden Jokowi menunjuk panglima TNI. Suka-suka saya dong, blog-blog saya. Kalau ndak suka, silahkan biki blog tandingan. hehehe Keberadaan bursa buka puasa. di Yogyakarta cukup banyak. Setahu saya, setidaknya ada 2 tempat yang cukup populer untuk berbelanja kebutuhan buka puasa. Pertama di daerah Masjid Jogokariyan, lalu daerah Nitikan dengan sebutan Jalur Gaza (tentunya singkatan, bukan Jalur Gaza beneran). Selain itu di daerah Balapan kidul XXI, juga ada. Di Jalan Glagahsari, kanan kiri jalan setiap sore juga dipenuhi penjual menu buka puasa. Bursa buka puas

Buka Bersama

Salah satu agenda yang jamak dilakukan saat ramadan adalah buka bersama. Buber telah menjadi tren di semua kalangan. Kita dapat melihat berbagai macam rumah makan penyedia jasa juliner penuh sesak saat menjelang maghrib. Mau puasa atau tidak, yang penting bisa meramaikan buka bersama. Sejauh ini saya telah menghadiri 1 buber, kemarin sore diundang buber tapi nggak datang, dan nanti sore ada ada undangan buber juga. Buka bersama terjadi karena ada kesamaan/interseksi dalam lapisan masyarakat. Unsur penyatu tersebut bisa dari pendidikan, pekerjaan, maupun tempat asal. Makanya, ada buber teman SD, SMP, SMA, PT. Adapula buber teman les dulu, apakah les biola, les piano, atau les balet. Buber daerah juga ada. Pokoknya, siap-siap saja anggaran untuk mengikuti safari buka bersama. Jika tidak menerapkan disiplin fiskal, kita bisa mengalami defisit anggaran. Mirip Indonesia tahun 1960an yang anggarannya habis untuk proyek mercusua. Sama halnya Indonesia tahun 60-an,  buber bisa menjadi p

Masa Kecil

Setiap bulan ramadan tiba saya selalu ingat kegiatan yang dulu dilakukan saat masih SD. Saat tersebut adalah masa-masa paling menyenangkan. Ketika bulan ramadan, berangkat SD lebih siang, tetapi pulangnya lebih awal. Rakyo penak tenan, sangune tetep tapi ora ana bakul panganan . Uangnya habis buat beli petasan. Ketika SD, saya belum puasa satu hari penuh.puasa cuma separo hari atau lazim disebut puas mbedhug. Saat bedug alias dzuhur tiba, saya makan siang dengan lahapnya. Mengisi energi untuk puasa sampai sore. Kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang, dimana saya makan siang dulu waktu azan dzuhur biar puasanya kuat. Hehehehe. Walau cuma puasa separo hari, tapi yang ditulis di buku ramadan tetap puasa (puasa mbedhug tentunya). Saya menjalani puasa mbedhug sampai kelas 4. Hal yang paling ditunggu saat puasa adalah liburnya. Ketika libur panjang tiba, banyak hal yang dapat dilakukan bersama teman-teman. Mulai dari jalan-jalan sehabis subuhan, bermain karambol di mushola yang

SD dan Sepakbola

Entah mengapa, postingan kali ini berbau nostalgia lagi alias kembali ke jaman baheula . Jaman ketika saya dianggap sebagian orang masih “kinyis-kinyis”. Cukup asyik jika kita kembali berputar di masa masih anak-anak, dimana kewajibannya hanyalah bermain. Belajar jarang-jarang, jadi yang diingat cuma main. Salah satu permainan yang sangat digemari bocah SD adalah sepakbola. waktu kecil, saya sempat bercita-cita jadi atlet bal-balan. Karir sepakbola saya cukup lumayan. Buktinya saya sempat bergabung dengan tim sepakbola SD untuk mengikuti porseni tahun 2006. Dengan nomer punggung 3 (terinspirasi dari Jaime Sandoval), saya dipersiapkan sebagai bek dalam ajang tersebut. Latihan demi latihan sempat digelar dan saya sudah dibelikan sepatu baru. Pokoknya siap tanding deh. Dan rencananya, ajang tersebut akan digelar pada Minggu, 28 Mei 2006. Tapi keinginan saya untuk berlaga di ajang porseni tidak kesampaian. H-1 Porseni, kita tahu sendiri ada kejadian  di luar prediksi dan kekuata

Awal Ramadan

Sebelum terjadi polemik tentang penulisan ramadan yang bisa menjadi geger ambarketawang setelah rame-rame soal tempat kelahiran Bung Karno, ada baiknya saya cegah di awal. Berdasarkan KBBI, ramadan ditulis dengan ejaan ramadan, bukan ramadhan. Dengan demikian, segala perdebatan tentang penulisan ramadan sudah bisa diselesaikan. Awal ramadan tahun ini jatuh di hari sama. Beberapa tahun belakangan kan sering beda. Ada pihak yang mulai puasa lebih dulu, disusul pihak lain yang sehari kemudian.   Ndak masalah , biasa-biasa saja, hal seperti itu tidak perlu dijadikan polemik. Bangsa ini sudah kakean polemik yang tidak perlu. Disaat negara lain sudah mempersiapkan pergi ke bulan, negara kita masih ribut dengan Soekarno lahir di Blitar/Surabaya, Jokowi boleh pakai seragam militer atau tidak. Awal ramadan. Semua pihak tentu bersiap-siap. Kita menyiapkan diri agar dapat menjalani laku ibadah dengan baik. Mushola dan masjid dipersiapkan sedemikian rupa untuk menyambut jamaahnya. Pas

Sekilas tentang Catatan Ramadhan

Tidak terasa setahun berlalu dengan cepatnya. Bulan ramadhan telah tiba dan hari pertama puasa dapat bareng antara Pemerintah dengan Muhammadiyah (biasanya kan beda). Tentu setiap orang mempersiapkan diri dengan berbagai cara untuk menyongsong ramadhan. Di Jawa dikenal tradisi padusan. Tujuan padusan adalah menyucikan diri menyambut ramadhan. Dengan demikian, segalanya sudah bersih saat ramadhan tiba. Bersih badan, bersih jiwa, dan bersih pikiran. Padusan biasanya dilakukan di tempat yang ramai seperti kolam renang, pantai, ataupun air terjun. Ramadhan telah tiba, akan ada banyak perubahan. Jam kerja PNS dikurangi, jam sekolah (kalau tidak libur panjang) diubah, artis-artis mulai berhijab dan menampilkan kesan islami, acara di layar kaca juga mulai banyak yang berbau religi, dan bunyi petasan mulai terdengar dimana-mana. Eh, jangan lupa pula, ada undangan untuk buka bersama. Entah dari teman TK, SD, SMP, SMA, PT, sampai teman les balet, les piano, dan sebagainya, Tentu mas