Ramadan Tahun Lalu


Sesungguhnya ini adalah postingan nostagia, soal bulan ramadan tahun lalu. Ramadan tahun 2014 cukup istimewa, karena ada beberapa peristiwa penting yang terjadi. Mulai dari piala dunia, sampai hiruk pikuk pemilihan presiden. Ramadan 2014 telah usai, begitu juga pilpres, tapi tak ada salahnya untuk diingat melalui tulisan ini. Bapak SBY saja melalui akun twitternya @SBYudhoyono (difollow ya) sering ngetwit dengan tagar #HISTAL. #HISTAL merupakan singkatan dari Hari Ini Sepuluh Tahun Lalu. Melalui twit bertagar tersebut, bapak SBY berbagi aktivitasnya 10 tahun lalu kala menjadi presiden. Seperti bapak SBY, saya juga punya #HISTAL. Hari Ini Setahun Lalu. Bapak SBY saja demen nostalgia, mosok saya enggak.

Ramadan tahun lalu, gelaran piala dunia dihelat di Brazil. Seperti biasa, saat sahur disambi dengan nonton bola. Saya masih ingat ketika semifinal dimana Brazil diajar Jerman 1-7. Miroslav Klose sempat mencetak 1 gol. Gol tersebut menempatkan Klose sebagai top skor Piala dunia sepanjang masa, ngungkuli Ronaldo kuncung. Jerman yang bermain digdaya sepanjang gelaran piala dunia akhirnya menjadi juara setelah di final mengungguli Argentina 1-0 lewat gol Mario Goetze.

Ramadan tahun lalu,hiruk pikuk pilpres menyita perhatian negeri ini. Jumlah pasangan calon yang hanya 2, membuat masyarakat terbelah menjadi 2. Ada yang pro nomer 1, ada pula HTRZnya. Nomer juga begitu, pendukung dan HTRZnya cukup berimbang. Perdebatan yang terjadi di masyarakat cukup rame. Di media sosial juga begitu. Meriah seperti pasar malam. Percakapan bapak-bapak di kampung seusai tarawih juga banyak berkutat tentang pilpres.

D-Day atau hari H pilpres tiba saat bulan puasa. Pelaksanaan coblosan tidak banyak berbeda seperti hari biasa, hanya petugas KPPSnya tidak dapat makan siang saja. Coblosan juga ditutup jam 1 siang, tidak dikurangi seperti jam kerja PNS di bulan puasa. Selesai ditutup, tiba saatnya  untuk menghitung suara. Hasilnya pasangan nomer 1 unggul tipis, sekitar 30an suara melawan pasangan no 2 (kok malah dadi kelingan pemilwa fakultas tahun lalu ya?)

Selesai menghitung suara, TV dinyalakan untuk mengetahui hasil quick count secara nasional. Hsilnya pasangan no urut 2 unggul menurut beberapa lembaga survey yang sudah kondyang. Yang mengunggulkan paslon 1 hanya beberpa lembaga survey saja. Sebagai (yang ngakunya) dapat makul statistika, saya percaya bahwa paslon 2 menang pilpres.

Ramadan tahun lalu, ada Semester Pendek dalam perkuliahan. Sebagai mahasiswa yang ingin kuliahnya cepet selesai, saya mencoba ikut SP. Namun karena mata kuliah yang akan diikuti tidak jadi, maka saya dan rombongan yang jumlahnya 20an itu gagal SP. Ketika teman-teman berangkat SP di pagi hari, saya berangkat siangnya saja. Tapi sebagai panitia semnas. Hehehe

Satu tahun memang berlalu dengan cepatnya. Saat ini sudah ramadan lagi, Semester Pendek juga  akan dimulai. Panitia semnas juga sudah mulai bergerak. Waktu yang berjalan begitu cepat, membuat kita tak merasakan apa-apa jika kita sudah semakin menua. Entah apa yang akan terjadi di tahun depan. Mungkin KKN PPL ya?

Selesai sudah, salam nostalgia


P.B


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas