Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Saya, Barcelonistas, dan Sepakbola Indonesia yang Galau

Pagi ini, pukul 05.35                 Matahari sudah menyingsingkan sinarnya tinggi-tinggi ketika mata ini terbangun dari kantuk. Tidur pukul 1 dan bangun pada pagi hari memang masih menyisakan kantuk. Lhoo, tidur pukul 1, bangu pukul 05.35. Berarti saya melewatkan pertandingan Real Madrid vs Bayern Muenchen yang berlangsung pukul 01.30. Wadaww. Setelah itu saya buka HP dan melihat ada 2 inbox message. Ternyata   kedua pengirim sms tersebut adalah pendukung Barcelona. Yang satu mengiriman sms berisi hasil pertandingan, satunya lagi mengirim sms dengan isi, “naas ndu”. Berarti Real madrid tidak lolos ke final Liga Champions dong. Aduh, galaunya.                 Setelah saya lihat cuplikan pertandingan, ternyata laga tersebut harus diakhiri dengan adu penalti. 2 gol CR 7 yang dibalas 1 gol Arjen Robben membuat agregat menjadi sama kuat 3-3. Dan adu penalti berakhir dengan skor 1-3 untuk keunggulan Muenchen. Dari 4 kesempatan tendangan, madrid hanya mampu menjaringkan 1 gol k

Habis Kalah, Terbitlah Menang

Itulah judul yang tepat untuk menggambarkan kondisi tim jagoan saya ( Real Madrid ) saat ini. Pasca kalah 2-1 dari Bayern Muenchen pada leg pertama semifinal Liga Champions seminggu yang lalu, El Real berhasil menumbangkan Barcelona 1-2 di Nou Camp pada laga el clasico akhir pekan kemarin. Sebentar, sebentar. Saya mau merayakan kemenangan dulu. 1-2 bung, di Nou Camp. Ahahahaha, dan untuk pendukung El Barca, saya turut bersimpati atas kegagalan tim pujaan anda dalam semifinal tadi pagi. Mungkin tahun ini tahunnya Real Madrid untuk mengangkat trofi kesepuluh mereka di Liga Champions.  Lanjut. Pesta kemenangan tersebut hendaknya tak berlangsung lama. Nanti malam, Los Blancos harus gantian menjamu Bayern di Estadio Santiago Bernabeu. Kemenangan menjadi harga mati kalau Real Madrid ingin menyusul Chelsea untuk tampil pada partai puncak Liga Champions. Tapi lawan kali ini bukan tim kacangan, maka El Real harus mengerahkan segala sumber dayanya untuk menjinakkan wakil dari Muenchen t

El Clasico Kali Ini Tetap Bermakna

Sepertinya mata penikmat bola benar-benar dimanjakan oleh pertandingan-pertandingan istimewa pada minggu ini.  Setelah disuguhi 2 pertandingan berkelas semifinal Liga Champions  pada tengah pekan ini,  maka pada akhir pekan nanti kita akan disajikan pertandingan berkelas ala La Liga. Ya , pertandingan terpanas di La Liga yang mempertemukan 2 tim  yang mewakili simbol Castillan dan Catalan.  Real Madrid mewakili Castillan dan Barcelona menjadi duta dari Catalan. Jika kedua tim tersebut berada dalam 1 pertandingan,  maka partai tersebut dinamai ‘El Clasico’. Di musim ini El Clasico telah terjadi selama 5 kali. Bicara soal hasil, El Barca lebih unggul. Barcelona mengoleksi 3 kemenangan sedangkan sisa 2 laga berakhir imbang, sedangkan jagoan saya (Real Madrid) belum menohrehkan 1 kemenangan pun dalam laga El Clasico musim ini. Tapi tak apa, kali ini Real Madrid datang ke Camp Nou bukan untuk dipecundangi, tetapi akan pulang membawa 3 poin, hehehe. Sempat ada kekhawatiran dari p
Perang Bintang di Allianz Arena   Setelah melalui babak 8 besar yang menurut saya biasa-biasa saja, kecuali partai Barcelona vs AC Milan, akhirnya liga Champions memasuki fase berikutnya. Di babak semifinal ini 4 klub akan berebut 2 tiket untuk berlaga pada partai puncak Liga Champions di Allianz Arena, kandang klub Bayern Muenchen. Pada kesempatan kali ini saya tertarik membahas pertempuran antara Bayern Muenchen vs Real Madrid yang dihelat di kandang Muenchen.   Kedua tim ini memang punya sejarah rivalitas yang panjang. Ada yang menyebut jika musuh abadi El Real di Spanyol adalah Barcelona,  sedangkan musuh utama Los Galacticos di Eropa adalah Bayern Munchen. Ditinjau dari sisi rekor, Bayern memang lebih unggul. Dari total 18 kali pertemuan, Bayern mengklaim 10 kemenangan. Sedangkan Real Madrid hanya mengoleksi 6 kemenangan. 2 laga sisa berakhir dengan draw.   Menilik kapasitas kedua tim, rasanya tak salah jika pertandingan kali ini disebut perang bintang. K

Suporter PSIM, mau mencontoh Italia, Inggris ,atau malah Mesir?

"Football without fans is nothing" (Jock Stein) Kalimat diatas memang benar adanya. Sepakbola tanpa suporter bagaikan sayur tanpa garam, hambar. Mungkin kita bisa membayangkan jika sebuah pertandingan sepakbola tidak meriah karena tidak ada suporter yang bersorak-sorai. Mungkin yang terdengar dari sebuah pertandingan tanpa penonton hanyalah teriakan kiper yang mengatur barian pertahanannya atau instruksi pelatih kepada para pemainnya. Nah disitulah pentingnya keberadaan suporter. Selain memuat pertandingan menjadi meriah dengan kreativitasnya, suporter juga berperan mendongkrak semangat tim yang didukungnya. Maka ada ungkapan bahwa suporter merupakan pemain ke-12 tim. Di Indonesia, kefanatikan suporter memang tidak dapat diragukan lagi. Bahkan ada salah satu timnas luar negeri yang lebih mewaspadai faktor suporter karena suporter Indonesia bisa meruntuhkan mental bermain tim lawan. Berbicara mengenai PSIM, tentunya keberadaannya tidak bisa dipisahkan dengan suporterny