Euro 2012: Membedah dari Sisi Teknik atau Metafisik?


Gelaran Piala Eropa tahun ini memang menjadi pesta atau hajatan besar bagi siapa saja. Tidak hanya pengamat dan penikmat saja yang berpartisipasi, kaum “gambler” juga ikut memeriahkan ajang piala eropa kali ini dengan taruhan-taruhannya. Taruhan kelas “teri” dengan nominal ribuan rupiah, kelas menengah dengan mengorbankan “bondo juta-jutaan”, ataupun taruhan kelas wahid dengan nilai miliaran rupiah. Maka tak heran jika kita sering menemui orang-orang yang memberikan prediksinya mengenai hasil akhir pertandingan.

Sebagai penikmat dan pengamat, dab Pandu juga sering dimintai oleh rekan-rekan yang merasa dirinya memiliki “sense of gambler”. Mereka sering meminta rekomendasi dari Dab Pandu untuk hasil akhir pertandingan. Dengan pikiran yang jernih dan hati yang cerah Dab Pandu memberikan rekomendasi kepada rekan-rekan yang membutuhkan. Hasilnya? 17 kali memberikan rekomendasi, 11 kali betul dan 6 kali salah. Berarti tingkat akurasinya lumayan juga kan?
Untuk memberi rekomendasi (padahal taruhannya Cuma 10 ewer), Dab Pandu tidak asal bunyi. Setidaknya ada 2 metode yang digunakan, bukan metode kualitatif dan kuantitatif lho ( ini bukan laporan penelitian). Metode tersebut adalah metode teknik dan yang kedua adalah metode metafisik.

Metode pertama, dari sisi teknik. Dalam memberi rekomendasi Dab Pandu selalu melihat materi pemain, head to head kedua negara, ataupun rekor bertanding negara tersebut. Dilihat lini per lininya. Dab Pandu menggunakan metode ini pada saat pertandingan Polandia vs Ceko, Rusia vs Yunani, Spanyol vs Irlandia, Italia vs Kroasia. Hasilnya? Blong semua dab !!! keliru semua rekomendasi Dab Pandu. Yang betul saat Jerman vs Belanda. Dab Pandu berhasil menebak skor dengan tepat 2-1. Dab Pandu memasukan tebakan tersebut dalam kuis yang diadakan Om Djenol Tanjung. Tetapi saat pengundian, Dab Pandu masih belum beruntung.

Metode kedua ini memang agak asing terdengar di telinga anda sekalian, metafisik. Dab Pandu membaca pertama kali kata metafisik saat membaca sebuah status sebuah halaman di sebuah jejaring sosial.  Menurut status tersbut, metafisik bukanlah klenik atau mistis. Metafisik adalah sebuah ilmu yang menggabungkan berbagai macam dimensi. Mencermati hari pasaran jawa dan dilihat warna hari pasaran tersebut lalu menggabungkan dengan waran kostum negara yang bertanding. Ada beberapa rekan yang percaya pada metode ini.

Iseng-iseng dengan hal tersebut, akhirnya Dab Pandu menerapkan pada beberapa pertandingan. Pertandingan yang dimaksud adalah Yunani vs Ceko, Spanyol vs Italia, Inggris vs Ukraina,  Portugal vs Ceko. Hasilnya? Betul. Metafisik berbicara pada pertandingan tersebut. Tetapi Dab Pandu tetap salah ketika menebak laga Inggris vs Perancis, ketika itu Dab Pandu menebak Inggris menang. Tetapi hasilnya adalah draw.

Kesimpulannya, Dab Pandu hanya memberi rekomendasi, keputusan ada  ditangan rekan-rekan sendiri. Dab Pandu bukanlah dukun, jadi bisa salah juga. Wong namanya saja prediksi. Dan ingat nak, judi itu dosa. Setelah Euro , diharap melakukan pertobatan masal ya. Nanti ndak kentir gara-gara kalah taruhan...

Selesai sudah...

Dab Pandu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas