Sukses Melekat Pada Jiwa yang Tenang

Judul diatas terinspirasi dari sebuah kalimat bijak yang terdapat dalam sebuah buku akuntansi saya. Isi lengkap kalimat bijak tersebut adalah,”sukses melekat pada jiwa tenang, berorientasi ke masa depan.” Buku akuntansi yang kebetulan ditulis sendiri oleh guru saya tersebut mengajarkan kita untuk tetap bersikap tenang dan stay cool dalam menghadapi setiap masalah. (mohon maaf pak, saya pinjam nggih kata mutiaranya)

Dalam kamus kosakata tenang berarti  kelihatan diam tidak bergerak-gerak atau tidak berombak (tt air, laut) (adjektiva) , diam tidak berubah-ubah (diam tidak bergerak-gerak); (adjektiva) tidak gelisah: tidak rusuh; tidak kacau; tidak ribut; aman dan tenteram (tt perasaan hati, keadaan) (adjektiva). Arti kata tenang yang saya maksud adalah tidak rusuh, tidak kacau, ataupun tidak ribut.

Dalam setiap hal, ketenangan mutlak diperlukan. Ketika kita mengerjakan soal ulangan, kita tidak boleh grusa-grusu alias tergesa-gesa. Tidak usah banyak bicara, apalagi meratapi soal. Contoh lain adalah saat semifinal Liga Champions antara Barcelona vs Chelsea. El Barca yang mengejar 1 gol bermain grusa-grusu sehingga melalaikan lini pertahanan mereka. Akibatnya, striker Chelsea Torres berhasil mencetak gol saat lini pertahanan Barca kosong melompong karena ditinggal menyerang. 

Tetapi kadang tenang kerap disalahartikan dengan lamban, Padahal berbeda. Tenang itu menganalisa setiap hal dengan cermat, berhitung secara matang untung dan ruginya. Tidak asal berbuat yang malah bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Di Jawa terdapat falsafah “alon-alon waton kelakon” yang artinya biar lambat yang penting terlaksana. 

Dalam urusan dunia persilatan percintaan, tenang itu beda lagi. Tenang adalah sebuah penyikapan terhadap keadaan. Tidak terpengaruh dengan provokasi sana-sini. Tidak asal melangkah, dan tetap wait and see.

Mari kita praktekan ketenangan tersebut di setiap hal. Dimulai dari kelas dulu, tenang tetapi juga tetap semangat dan bersuara jika ditanya guru. Dan besok pada saat UAS, kerjakan soalnya dengan tenang. UAS itu masih belum seberapa dibandingkan ujian sesungguhnya, yakni ujian hidup. Maka, tetap tenang dan kesuksesan akan menanti anda, tapi ingat jangan lupa berdoa ya nak...

Selesai sudah...

Dab Pandu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas