Menikmati Sisa-Sisa

Kamis, 7 Maret 2013

Hari itu merupakan hari dengan agenda yang padat merayap seperti jalanan Jakarta. Dihajar dengan 8 jam pelajaran plus pendalaman materi, lalu dilanjutkan dengan latihan senam untuk menghadapi ujian praktek olahraga. Setelah semua kelar, bermain sepakbola di lapangan rumput menjadi agenda terakhir di hari itu. ya, sekali-sekali ngetes kualitas rumput sekolah, sekalian nostalgia karena saya dulu mantan atlet, tapi sudah berhenti karena sering batuk-batuk. Dan akhirnya, kami semua pulang ke rumah setelah adzan Magrib.

Apa yang dilakukan oleh saya dan teman-teman sekelas 9 hari yang lalu belum tentu akan terulang di masa mendatang. Waktu menuju Ujian Nasional tinggal 30 hari lagi dan setelah UN biasanya siswa kelas XII akan diliburkan. Praktis, hari-hari efektif kami untuk bertemu kurang lebih 1 bulan saja. Setelah itu, mungkin kita akan mencar-mencar seperti “bubaran bioskop” untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Salah satu momen yang menyedihkan dalam sebuah perjalanan pendidikan adalah ketika mengikuti pelajaran terakhir kita dengan guru. Di akhir pelajaran guru biasanya akan berkata, “hari ini adalah hari terakhir saya mengisi di kelas ....., mohon maaf apabila ada kesalahan yang bapak/ibu perbuat kepada kalian semua, dst dst”. Kalau sudah seperti ini, hati siapa yang tak sedih. Teringat akan jasa guru selama ini, padahal kalau pelajaran masih sering rame je. Maafkan kami pak/bu.

Apa yang bisa dilakukan? Yang bisa kita lakukan hanyalah mencoba “berdamai” dengan waktu yang ada. Kita manfaatkan waktu yang ada untuk terus memberikan dampak yang baik bagi teman-teman. Ada seorang rekan berkata,” ujian semakin dekat dan kita harus melakukan hal-hal yang positif”. Sekarang rekan tersebut sudah menjauhi salah satu perbuatan negatifnya, yakni ngaku-ngaku.

Marilah kita nikmati waktu-waktu terakhir mengenakan jersey putih abu-abu. Menikmati saat-saat bangun pagi, menikmati setiap kopi instan yang diseduh untuk menghilangkan rasa kantuk pagi hari. menikmati meter demi meter perjalanan kita ke sekolah, menikmati tinta yang kita goreskan pada buku catatan,menikmati setiap menit pelajaran yang diberikan, menikmati saat-saat terakhir berdiskusi dengan guru mengenai permasalahan sepakbola nasional, menikmati setiap dinamika persahabatan sampai nanti tiba waktunya kita akan lulus bersama-sama.

Selagi masih ada kesempatan, bolehlah kita bercanda dengan ganasnya kehidupan. Karena sebentar lagi, kita akan menjadi orang yang super serius untuk mempersiapkan masa depan.

Selesai sudah, aku cinta padamu cyuus

Dab Pandu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas