Sedikit Review Musim Ini

Dalam dunia sepakbola, bulan Juni-Juli biasanya merupakan bulan rehat setelah semusim berkompetisi di Liga domestik. Walhasil, tontonan liga dari luar negeri pending dulu, satu-satunya tontonan dari laga berskala internasional adalah turnamen piala konfederasi. Jika anda masih ingin menyaksikan pertandingan sepakbola di TV, tontonan yang ada adalah liga dalam negeri yaitu ISL yang ditayangkan di ANTV dan TV One dan IPL yang disiarkan melalui Kompas TV. Namun mohon maaf bagi  penggemar PSIM, mungkin anda (termasuk saya) harus bersabar hingga musim depan karena kiprah tim pujaan kita sudah berakhir di babak grup.

Mungkin sedikit nyesek apabila kita mengingat perjalanan PSIM musim ini. Berada di grup 5 kompetisi divisi utama binaan PT Liga Indonesia yang dihuni 7 klub, PSIM mengawali kompetisi dengan hasil kurang memuaskan setelah ditekuk tim tamu Persik Kediri 0-1. Dan pada laga terakhir ketika dijamu Persik Kediri, PSIM dihajar dengan skor 4-0. Secara kumulatif dari 12 laga, PSIM menorehkan 5 kali menang, 2 kali imbang, dan menelan 5 kali kekalahan. Koleksi 17 poin membuat Laskar Mataram bertengger di peringkat 4. Posisi 4 jelas tidak memenuhi syarat untuk lolos ke babak 12 besar karena yang tiket untuk melaju ke babak 12 besar hanya tersedia bagi 2 peringkat teratas.

Apabila dibandingkan dengan musim lalu, prestasi PSIM bisa dikatakan mengalami penurunan. Musim lalu PSIM berhasil menembus babak play off ISL, namun kalah di laga tersebut 1-3 dari Persegres. Namun apabila kita bicara produktivitas, rataan gol PSIM musim ini meningkat dari 1,23 gol (32 gol/26 laga) di musim lalu menjadi 1,67 gol (20 gol/12 laga) di musim ini. Akan tetapi lini pertahanan mengalami penurunan performa. Rataan kebobolan musim ini adalah 1,5 gol (18 gol/12 laga), sedangkan musim lalu 1,03 (27 gol/26 laga)

Bicara mengenai keangkeran Mandala krida, musim lalu PSIM dikenal jago kandang dengan mengoleksi 0 kekalahan di kandang, beda dengan msuim ini yang harus bertekuk 2 kali ketika menjamu lawan. Dan ketika ngomong clean sheet, catatan PSIM musim lalu adalah 9 kali, jauh dibanding musim ini yang menyentuh angka 1 kali.

Apapun hasilnya, berhasil menyelesaikan kompetisi dengan kondisi keuangan yang pas-pasan merupakan prestasi bagi manajemen dan hal itu patut diapresiasi oleh fans. Iklim sepakbola Indonesia yang belum sehat membuat sponsor ogah masuk untuk ikut  berpartisipasi. Alhasil, banyak klub yang terpaksa menunggak gaji para pemainnya lantaran tidak adanya pemasukan yang memadai untuk mendanai kebutuhan klub. Kasus para pemain PSMS Medan adalah contoh nyata dari keadaan ini.

Terima kasih untuk  pemain, manajemen, dan suporter. Jumpa lagi di musim depan

Selesai sudah, aku cinta padamu cyuus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas