Jangan Lupakan Mereka!!! Intip Local Hero di Balik Kesuksesan 5 Tim Papan Atas Shopee Liga 1



Gelaran kompetisi Shopee Liga 1 sudah memasuki fase akhir. Terhitung 27 pekan telah dilalui 18 tim yang saling bersaing berebut poin demi prestasi. Selama 27 pekan tersebut, sudah banyak momen yang dilalui para kontestan. Mereka merasakan bagaimana menang bertukar dengan kalah, main bagus bertukar dengan penampilan buruk, sampai naik turun posisi di papan klasemen.

Kerja keras 18 tim yang berlaga di Shopee Liga 1 tergambarkan dalam papan klasemen. Posisi papan atas merupakan wujud dari kegigihan, semangat, disiplin, dan pengorbanan para pemain. Pemain tersebut memberi kontribusi yang besar atas pencapaian klub. Kontribusi tak hanya soal gol, namun juga bisa umpan, tekel, sundulan, hadangan, sampai sapuan bola.

Tanpa bermaksud mengecilkan peranan pemain lain, kami telah memilih 5 pemain lokal yang dipandang berjasa mengantarkan klub menempati papan atas. Kami sengaja memilih pemain lokal mengingat kontribusi mereka tidak kalah dari pemain asing. Mereka memiliki peranan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Merujuk data dari situs transfermakt dan situs liga Indonesia, berikut ini kami tampilkan 5 pemain lokal, pahlawan bagi klub mereka masing-masing:

5.       5. Hamka Hamzah (Arema FC)

Usianya sudah tidak muda lagi untuk ukuran pemain bertahan. Di saat rekan seusianya mulai gantung sepatu dan menekuni karir sebagai pelatih, Hamka Hamzah masih merumput. Pemain dengan segudang pengalaman ini memutuskan membela Arema FC pada musim kompetisi 2018/2019. Di klub berjuluk Singo Edan ini, Hamka didapuk sebagai kapten tim.

Segudang pengalaman yang dimiliki Hamka membantu membawa Arema menempati urutan ke-5 sampai saat ini. Sejauh ini, pemain yang mengawali karirnya di Persija Jakarta tersebut mengoleksi 23 penampilan untuk tim kebanggaan warga Malang. Dari penampilannya, pemain kelahiran Makassar ini mencatatkan 2.070 menit bermain. Capaian tersebut menjadi yang paling tinggi diantara pemain lokal lain dan hanya kalah dari Makan Konate (2.430 menit). Statistik yang dimiliki Hamka membuktikan bahwa dirinya merupakan pemain penting bagi tim yang diasuh Milomir Seslija tersebut.

Sebagai pemain belakang, pemain berumur 35 tahun tersebut mencatatkan 21 tekel, 7 intersepsi, dan 2 kali sapuan bola. Catatan menyerangnya juga cukup moncer. Ia memiliki 3 gol dan 1 assist di musim ini. Catatan ini menjadi yang paling tinggi dibandingkan dengan pemain belakang Arema lainnya.

4.       4. Nadeo Argawinata (Borneo FC)

Penampilannya mudah dikenali. Memiliki postur tinggi dan ideal serta wajah rupawan, menjadikan Nadeo sebagai idola kaum hawa di jagat sepakbola Indonesia. Tak hanya wajah tampan, penampilannya di lapangan terhitung memuaskan.

Di usia 22 tahun, Nadeo dipilih oleh pelatih Mario Gomez sebagai kiper nomor wahid Borneo FC. Meski masih muda, Nadeo tak gentar berhadapan dengan penyerang lawan. Ia dikenal memiliki reflek yang bagus dan tangguh ketika duel udara.

Di bawah mistar, ketangguhan Nadeo cukup teruji. Sebagai kiper utama, ia tampil dalam 19 laga dan menorehkan 6 kali clean sheet. Torehan lain yang membanggakan adalah keberhasilannya dalam menggagalkan tendangan penalti. Musim ini Borneo menderita 5 kali penalti, namun 3 kali berhasil dipatahkan oleh Nadeo. Ia menjadi kiper yang paling banyak menggagalkan tendangan penalti di kompetisi Liga 1 musim ini. Catatan tersebut membuatnya masuk skuad timnas U-23 asuhan Indra Sjafri.  Waktu akan membuktikan apakah Nadeo bakal menjadi kiper utama timnas senior di masa mendatang

3.       3. Slamet Nurcahyo (Madura United)

Anda boleh tidak sepakat ketika kami memasukkan nama Slamet sebagai salah satu pemain terpenting bagi Madura United. Namanya jarang masuk dalam starting XI dan lebih sering masuk lapangan dari bangku cadangan. Namun, statistik yang dimiliki pemain berusia 36 tahun tersebut membuat kami harus memasukkan Slamet sebagai local hero Madura United.

Dikenal sebagai pemain no 10, Slamet memiliki kreativitas dan umpan yang memanjakan rekan setimnya. Dalam beberapa musim terakhir, Slamet menjadi figur penting bagi kelangsungan lini serang Madura United. Namun sayangnya, menit bermain mantan pemain Persiba Bantul tersebut mulai terbatas seiring dengan datangnya pemain baru.

Musim ini Slamet hanya mengoleksi 856 menit bermain bagi tim yang diasuh Rasiman tersebut. 22 kali tampil, 14 kali Slamet memulainya dari bangku cadangan. Meski demikian, ia menjadi pemain yang produktif. Dari 301 menit datang sebagai pemain pengganti, Slamet mampu mengoleksi 5 gol. Dirinya pun saat ini menjadi supersub terbaik di Shopee liga 1.

Sebagai perbandingan, catatan Slamet masih lebih tinggi dari  Andik Vermansyah (2 gol dari 1.497 menit bermain), David Laly (2 gol dari 1.085 menit bermain), dan Greg Nwokolo (3 gol dari 1.276 menit bermain). Hal ini membuktikan bahwa dirinya menjadi sosok penting bagi klub berjuluk Sape Kerap tersebut.

2.       2. Titus Bonai (Persipura Jayapura)

Musim ini boleh dikatakan sebagai musim yang berkesan bagi Persipura. Bagaimana tidak, mereka melakoni awal musim dengan penuh kesulitan. Posisi mereka berkutat di papan tengah, bahkan sempat terperosok ke papan bawah. Pada akhirnya, pelatih Luciano Leandro didepak dan diganti dengan Jacksen F Tiago.

Di bawah Jacksen, penampilan tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut mengalami peningkatan. Pelan tapi pasti, mereka mampu duduk di posisi kedua. Kehebatan Jacksen dalam meracik strategi dituding menjadi rahasia di balik suksesnya tim yang bermarkas di Stadion Mandala tersebut.

Selain Jacksen, kredit dan pujian tentu layak diberikan kepada Titus Bonai. Diboyong dari Borneo pada awal tahun, pemain yang akrab dipanggil Tibo ini mampu menjadi tumpuan bagi timnya. Di lapangan hijau, ia dikenal licin dan sulit untuk dihentikan. Pergerakan Tibo menjadi momok tersendiri bagi pemain belakang lawan. Sebagai juru gedor, kontribusi Tibo dapat dilihat dari koleksi gol dan assist. Sampai saat ini, Tibo sudah membuat 12 gol dan 4 assist. Jumlah tersebut menjadi yang paling tinggi dibandingkan dengan pemain Persipura lainnya.


1.       1. Fadil Sausu (Bali United)
         Jika berbicara mengenai Bali United, maka kita akan mengenang Ilija Spasojevic, Paulo Sergio, Marvin Platje, Stefano Lilipaly, atau Irfan Bachdim. Deretan nama di atas memang lekat dengan tim kebanggaan Pulau Dewata. Spaso misalnya, ia kini menjadi top skor klub dengan torehan 13 gol.

        Namun ada nama lain yang patut kita beri apresiasi. Perannya cenderung tak terlihat. Namun sosoknya mampu memberikan ketenangan bagi rekan setimnya. Ia juga menjadi penetral ancaman dari lawan pertama kali. Berkat dirinya, Paulo Sergio leluasa berkreasi di lini tengah tanpa harus pusing memikirkan turun ke bawah. Pemain tersebut adalah Fadil Sausu.
           
          Dikenal sebagai pemain kidal, Fadil yang juga kapten tim tersebut memiliki peranan yang sangat penting. Ia menjadi andalan pelatih Stefano “Teco” Cugurra. Sampai saat ini, Fadil sudah bermain dalam 2.199 menit dan hanya kalah dari kiper Wawan Hendrawan yang mengoleksi 2.430 menit bermain.
        
          Sosok Fadil seolah tak tergantikan. Permainannya di lapangan cukup tenang. Pemain berusia 34 tahun tersebut  juga dikenal sebagai eksekutor bola mati. Sampai saat ini, Fadil sudah mengoleksi 2 gol dan 6 assist. Jumlah assistnya hanya kalah dari Paulo Sergio yang mencatatkan selusin assist hingga pekan 27.

            5 nama di atas merupakan sosok yang penting bagi timnya. Anda boleh tidak setuju dan memiliki idola sendiri. Namun, selayaknya penampilan apik mereka di atas lapangan hijau kita apresiasi. Tetap tonton gelaran Shopee Liga 1 hingga akhir musim nanti. Untuk urusan berita dan update terbaru, kunjungi situs https://shopee.co.id/m/shopee-liga-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas