Sebuah Gerakan Untuk Masa Depan...



Cuaca panas di akhir bulan Maret ini ternyata tidak sepanas kondisi perpolitikan Indonesia. Ribut-ribut mengenai rencana kenaikan harga BBM membuat suasana menjadi kurang kondusif. BBM memang sebuah komoditi penting bagi kita. Bukan hanya bensin, solar saja yang merupakan BBM. Listrik juga termasuk elemen penting bagi kita karena listrik di Indonesia bahan bakar utama pembangkitnya adalah BBM. Bisa dipastikan jika BBM naik maka TDL akan ikut naik juga. Untuk itu, penghematan konsumsi listrik mutlak dilakukan. Dan gerakan penghematan tersebut akan menemukan momentumnya besok (31/03) mulai pukul 20.30-21.30.

Gerakan penghematan yang dikenal dengan Earth Hour tersebut berwujud mematikan lampu rumah dan perkantoran selama 1 jam. Earth Hour dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald tahun 2007 ketika 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak perlu. Di Indonesia, Earth Hour dimulai sejak tahun 2009. Mengenai info selengkapnya gerakan ini, tanya saja ke om wikipedia ya.

Selain berhemat dari sisi ekonomi, gerakan ini juga merupakan tindakan nyata warga bumi untuk mengurangi laju perubahan iklim. Di Jakarta saja, pada tahun 2009 gerakan ini mampu menghemat listrik sebesar 50 megawatt. Dapat dibayangkan berapa jumlah BBM yang berhasil dihemat dan CO2 yang tidak jadi dilepaskan ke atmosfer.

Gerakan ini tidak akan menimbulkan efek yang signifikan bagi bumi jika tidak diikuti oleh tindakan nyata dari warga bumi untuk lebih menghemat konsumsi listrik setelah Earth Hour berakhir. Tentunya kita tidak berharap Earth Hour hanyalah acara seremonial yang dilakukan tiap tahun. Semoga setelah acara ini selesai dapat terjadi perubahan sikap dari kita semua untuk menghemat listrik.

Penghematan listrik dapat dilakukan dari cara-cara yang mudah. Misalnya dari men-charge HP, jika sudah selesai segera matikan. Jangan menunggu sampai besok pagi baru kita cabut. Selanjutnya masalah mematikan TV. kita matikan TV dari tombol power yang ada di Tv, bukan lewat remote. Selain itu kita bisa mengganti pemakaian AC dengan kipas angin, dan kipas angin masih bisa kita substitusi dengan kipas biasa alias kipas manual.

Kita harus sadar, bahwa energi tidak boleh dihambur-hamburkan agar anak cucu kita bisa menikmatinya. Maka dari itu, gerakan esok hari dapat dijadikan langkah awal. Matikan lampu rumah anda minimal 2 buah saja, dan apabila anda ikut mematikan lampu rumah tetangga, itu juga keputusan yang bijaksana, hehehee...

Mari berhemat untuk lingkungan yang lebih baik...
Selesai sudah...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas