Oktober Ceria

Tak terasa tahun 2012 sudah memasuki bulan kesepuluh. 2 bulan lagi kita akan memasuki pergantian tahun. tetapi bagi anda yang percaya pada ramalan suku Maya, mungkin menganggap bulan Desember Cuma sampai tanggal 21. Tetapi yang terpenting sekarang kita menyambut bulan Oktober dengan penuh semangat dan keceriaan.

Bagi anda semua yang statusnya seperti saya, 50:50 (50 persen siswa dan 50 persennya lagi sepakbola) maka anda harus pintar-pintar membagi waktu. Di bulan Oktober ada pertandingan Liga Champions yang sayang untuk dilewatkan. Dengan jadwal di tengah pekan, jangan sampai anda para pelajar kesiangan untuk datang ke sekolah.

Di bulan Oktober ini akan ada pertandingan-pertandingan besar. Di tanggal 7 Oktober, akan dihelat 2 pertandingan yang sayang untuk dilewatkan. Di Spanyol, pemain Barcelona dan Real Madrid akan beradu talenta untuk membuktikan klub mana yang terbaik. Tak mau kalah, kota mode Milan akan menggelar partai panas bertajuk  Derby Della Madonnina.  Inter Milan vs AC Milan akan bertanding demi menjaga gengsi kedua klub.

Cukup, tentu saja belum. Pada 27 Oktober nanti Liga Inggris juga menggelar partai big match antara Chelsea vs Manchester United. Partai tersebut juga menjadi pembuktian siapa yang akan menjadi juara BPL musim ini.

Kalau sepakbola internasional sudah, bagaimana dengan sepakbola Indonesia. untuk sementara kita harus bersabar dulu. Setelah dualisme kompetisi, disusul dualisme asosiasi, kini muncul dualisme timnas. Kita berharap dualisme tersebut tidak berujung pada duelisme. Biarkan para pengurus melakukan adu argumen untuk mencari siapa yang memang berhak mengurus PSSI, tetapi jangan sampai pemain yang dikorbankan.

Mengenai kompetisi, akan ada 2 kompetisi yang resmi dan diakui PSSI, ISL dan IPL. ISL akan dilaunching pada 12-12-12 dan kick Off perdana pada 5 Januari 2013, sedangkan IPL kompetisinya masih menunggu wacana dari pengelolanya. Jadi sabar dulu ya, untuk menyalurkan hobby suporter,mungkin ada baiknya anda menjadi suporter JKT48 seperti saya.

Akhirnya, marilah kita menunggu karena menunggu adalah pekerjaan yang gratis tetapi membosankan.

Selesai sudah...

Dab Pandu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Suratan nasib dan kuasa Gusti Allah Ta’ala seringkali membawa kita kembali pada tempat yang pernah disinggah. Setelah sekian lama dan jauh melangkah. Ibarat membaca sebuah buku dan sudah sampai bab dua satu, sejenak mundur lagi ke bab tujuh belas. Suatu hal yang kadang tak disangka, namun harus dijalani. Karena satu urusan, saya kembali ke satu tempat yang sering disinggahi sembilan tahun lalu. Seperti tempat lain pada umumnya, ada yang berubah, meskipun pada sudut-sudut tertentu masih tetap. Satu dua memori lama kembali muncul. Bak dua sisi koin, terang dan gelap. Semangat pun bisa naik turun. Sesekali surut, kadang juga meluap. Ada yang mulur , ada juga yang mungkret . Saya jadi ingat dialog idola saya Jose Mourinho saat menceramahi pemainnya. “ Yesterday i was twenty, and today im fifty sixth. Time flies.” Mungkin saya akan tulis dalam postingan lain karena hal tersebut sangat menarik. Yaps, dalam dialog tersebut Mou dengan cerdasnya menggambarkan waktu yang berlalu sangat cepa
Baca selengkapnya

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Malam minggu beberapa waktu lalu saya melihat klub yang saya suka, Real Madrid melakoni lanjutan laga La Liga. Kali ini mereka menjamu Huesca di stadion Alfredo di Stefano. Sempat kesulitan di awal pertandingan, Los Blancos menutup pertandingan dengan skor 4-1.   Hazard menyumbang sebiji gol, Fede Valverde 1 gol, dan sisanya dibikin the one and only , Lord Karim Benzema. Memang menyenangkan melihat Real Madrid menang. Apalagi permainan klub yang diasuh Zidane ini sering tak pasti. Satu pertandingan main bagus, lalu laga selanjutnya blong. Kadang ciss, kadang amsyong. Pasca pertandingan lawan Huesca, performa tim naik turun. Sampai ada rumor Zidane bakal dipecat. Namun akhirnya Real Madrid berhasil memperbaiki permainan dan terakhir mereka menang 6 kali beruntun. Melihat tim yang tidak stabil sangat tidak sehat bagi kesehatan jantung. Hal seperti ini mengaduk-aduk perasaan para penggemar. Saya tak hendak membahas bagaimana Real Madrid mengalahkan Huesca. Ketika mendengar nama Huesca
Baca selengkapnya

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas

Tiba juga akhirnya. Di ujung penghabisan tahun. Saat tulisan ini diposting, mungkin kita semua sedang dalam masa peralihan. Semua memiliki cara sendiri untuk melewatinya. Ada yang berkumpul dengan kolega, ada pula yang memilih untuk berdiam diri sambil membuat catatan-catatan singkat. Akhir tahun ini memang waktunya untuk mengingat dan berharap. Mengingat yang sudah terjadi, berharap untuk esok hari. Ada sekat antara ingat dan harap. Tentang hal yang sudah terjadi dengan sesuatu yang belum pasti. Saya jadi teringat sebuah bagian dari puisi Chairil dalam Karawang-Bekasi. Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian . Apa yang ditulis Chairil cukup menggambarkan suasana politik pada masa itu. Pada saat itu, pasukan republik terus terdesak dan wilayah yang dikuasai semakin sempit. Namun semangat untuk melawan tidak pernah surut. Para pemuda dengan mimpi-mimpi kemerdekaan ini terus berjaga. Di garis batas 1948/1949, Indonesia juga baru saja kena agresi kedua. Saya jadi terin
Baca selengkapnya