Saat Bale Berdamai dengan Keadaan





Membicarakan Gareth Bale memang cukup unik. Pemain asal Wales ini bak memiliki 2 sisi dalam kehidupan sepakbolanya bersama Real Madrid. Pada satu periode waktu, dirinya dipuji sebagai salah satu pilar yang mengantarkan Los Blancos meraih 4 gelar UCL dalam kurun waktu 2014-2018. Tentu kita mengenang gol Bale di Lisbon 2014 dan Kiev 2018. Di sisi lain, dirinya dicap tidak konsisten dan hanya setengah-setengah membela Madrid. Bale pun dituding lebih menyukai golf dibandingkan dengan mengolah kulit bundar di lapangan hijau.


Tiba pada musim 2013/2014, kedatangan Bale cukup menuai sensasi. Proses kepindahan pria Wales ini memang cukup alot. Diincar Real Madrid sejak awal tur pramusim, tarik ulur soal harga menjadi penghambat utama dalam transfer Bale. Spurs melalui CEO-nya Daniel Levy mematok harga 100 juta euro untuk sang pemain. Akan tetapi, Presiden El Real, Florentino Perez menilai bahwa harga yang diminta Spurs tidak realistis. Di akhir bursa, Bale pun mendarat ke Ibukota Spanyol dan membuat Mesut Ozil harus hengkang ke Arsenal.


Bermain bersama pemain kelas dunia, Bale sempat menjadi trio mematikan bersama Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. Sebutan Trio BBC disematkan pada mereka. Trio ini cukup produktif dan menjadi momok bagi pertahanan lawan. Bayern Munich pernah merasakan kehebatan trisula maut ini kala dihajar 0-4 di kandang sendiri pada semifinal Liga Champions 2013/2014.


Faktor cedera membuat karir Bale meredup. Lambat laun perannya digantikan oleh Isco sehingga muncul trio BRI (Benzema, Ronaldo, Isco) di musim 2016/2017. Trio ini mengantarkan Madrid menjadi jawara UCL pasca menghajar Juventus 4-1 di Cardiff. Agak ironis memang, Bale tidak menjadi starter saat final digelar di tanah kelahirannya.

Musim ini dirinya juga sempat diisukan pindah. Kedatangan Eden Hazard dan Rodrigo semakin menambah ketat persaingan di lini sayap El Real. Beberapa klub seperti MU dan Bayern Munich dirumorkan bakal menampung dirinya. Bale pun juga sempat diisukan hengkang ke Tiongkok. Akan tetapi, wacana di atas urung terealisasi. Bale memilih bertahan bersama klub yang berdiri sejak 1902 tersebut.

Keberuntungan sedikit berpihak pada Bale. Namanya kembali mencuat dalam daftar pemain yang diperhitungkan Zidane. Cederanya Marco Asensio memaksa gelandang asal Spanyol tersebut bakal menepi sepanjang musim. Satu saingan pun berkurang. Menjelang La Liga bergulir, Eden Hazard mengalami cedera dan harus absen 2-3 pekan. Bale pun menjadi starter dalam laga perdana kontra Celta Vigo

Kini Bale sudah merumput 4 kali di La Liga dan membukukan 345 menit bermain. Sumbangan 2 gol dan 1 assist diberikannya. Hubungannya dengan Zidane nampak lebih cair. Waktu akan menjawab apakah musim ini namanya akan kembali bersinar, atau perlahan pesonanya mulai memudar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas