Musim Hujan, Musim Rambutan, Musim Galau

Judul diatas mungkin sebentar lagi akan kita rasakan. Musim hujan kini telah tiba, musim rambutan akan segera datang menggantikan musim mangga. Nah, kalau musim galau? Musim ini hanya milik orang-orang yang masih galau dengan urusan percintaan mereka. Mungkin perpaduan yang pas ketika hujan tiba dan perasaan galau melanda, asiknya minum teh sambil ngemil rambutan kali ye. Weheheh.

Sebetulnya asik juga kalau diadakan survey dan penelitian mengenai hubungan antara turunnya hujan dengan datangnya perasaan galau. Saya yang sering leyeh-leyeh di social media sering menemukan orang yang pasang status galau ketika hujan tiba. Mungkin hujan membuat perasaan jadi sentimentil dan suasana seketika berubah menjadi syahdu, sambil mendengar lagu yang mendayu-dayu. Weleh-weleh.

Sebetulnya perasaan galau melanda setiap insan manusia. Apalagi mengenai urusan percintaan yang serba rumit dan bikin sembelit. Mungkin ada yang ingin mengungkapkan perasaan tetapi kok belum berani, sampai akhirnya perasaan tersebut dipendam dan hanya menjadi rasan-rasan. Ketika sya menulis ini, saya baru saja menerima sms dari seorang teman (sebut saja namanya mister X) yang mengabarkan bahwa rekannya (Mister Y) memendam rasa kepada seseorang. Jika saya pinjam istilah teman SMP saya, sang Mister Y ini sedang mengejar-ngejar seorang priyayi cantik.

Sebenarnya jika dibuat mudah, ini hanya masalah untuk berani berkata atau tidak, wani opo ora kowe son ? bukankah lebih baik untuk memulai melakukan pendekatan (bahasa latinnya mbribik) ? atau masihkah menghitung peluang head to head dengan kompetitor untuk mendapatkan priyayi cantik tersebut?

Kita pernah mendengar pepatah bijak dari negeri Cina yang berbunyi, “tidak ada langkah seribu tanpa langkah pertama.” Yang perlu dilakukan oleh Mister Y adalah memberanikan diri untuk memulai berusaha untuk mendekatkan diri kepada priyayi cantik tersebut. Kuatkan mental dan tekadmu nak, hajar semua halangan di depan, perjuangkan apa yang kamu impikan nak. Jangan takut head to head dengan pesaing. Diajak duel aje kagak ape, weheheh.

Hanya satu pesanku, “Jika kamu berani mengungkapkan perasanmu maka katakanlah, Jika tidak maka simpanlah perasaan tersebut sampai kamu berani untuk mengatakannya.”

Selesai Sudah,

Dab Pandu (Angkatan Pujangga Bau)

NB: Maaf-maaf ye kalau sok tau, namanya juga opini...

Komentar

  1. seperti pengalaman anda sendiri boy, tidak pernah mengungkapkan perasaan anda haha

    BalasHapus
  2. Hah *menghela napas* ya seperti itu lah percintaan om, kadang malu untuk di keluarkan, tetapi sakit jika dipendam, hingga akhirnya di bawa kabur oleh ninja hatori --" *nyetel musik : galau galau galau - citra skolastika*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas