Sekali-Sekali Ngomong Film

Lagi pusing mempersiapkan diri menghadapi semesteran, ujug-ujug di TV ada film jadul yang kelihatannya sayang untuk dilewatkan. Wah asyik juga nonton film ini, besok kan semesterannya sejarah. Siapa tahu besok soalnya ada yang membahas tentang film ini. Eh, udah pada tau kan filmnya ? Titanus, eh Titanic ding.

Ngomong-ngomong soal Titanic, rasanya kurang pas kalau tidak melihat sejarahnya. Film ini diilhami dari kisah nyata tenggelamnya kapal Titanic di tahun 1912. Kapal Titanic pada masa itu merupakan kapal pesiar termewah dan terjeger yang pernah dibuat. Perancang Titanic pernah mengklaim bahwa kapal ini tidak dapat tenggelam ataupun ditenggelamkan, bahkan oleh Tuhan sekalipun. Tapi naas menimpa, kapal ini tenggelam ketika melakukan pelayaran pertamanya dari Southampton menuju New York. Bagian kapal ini menabrak gunung es, dan beberapa jam kemudian kapal ini akhirnya tenggelam ke dasar Samudra Atlantik. Banyak penumpang dari kapal ini yang tak selamat dikarenakan kurangnya sekoci untuk mengangkut mereka.

Kembali ke film, film Titanic diproduksi pertama kali di tahun 1997 dan 15 tahun kemudian diproduksi ulang dalam bentuk 3D. Disutradarai oleh James Cameron dan dibintangi abang saya Leonardo Di Caprio serta Kate Winslet. Durasi filmnya yang lama membuat film ini tayang di Televisi diecer menjadi 2 hari (maaf ya, saya nontonnya Cuma di TV, maklum hobi gratisan). Maklum durasi asli film ini sekitar 3 jam, belum nanti ditambah oleh iklan yang sliwar-sliwer. Tapi dijamin anda tidak akan bosan untuk menikmati film ini.

Film ini menceritakan kisah cinta seorang pemuda bernama Jack ( Leonardo Di Caprio) dengan priyayi cantik bernama Rose (Kate Winslet). Rose yang pada mulanya akan dikawinkan dengan pengusaha borjuis. Akan tetapi Rose menolak dan pada akhirnya memutuskan untuk melakukan percobaan bunuh diri. Percobaan tersebut gagal karena di saat yang tepat datanglah Jack. Singkat cerita,  hati Rose dan Jack pun saling tertaut. Sementara itu, badan kapal Titanic menabrak bongkahan gunung es dan akhirnya  kapal ini mengalami kebocoran hebat dan akhirnya tenggelam. Akhir cerita Jack pun tewas karena mengalami hipotermia dan jasadnya tenggelam ke dasar lautan. Rose akhirnya selamat karena berhasil meniup peluit dan akhirnya diselamatkan oleh sekoci.

Bagi penggemar Titanic, tentunya akan memiliki adegan-adegan yang dianggap favorit. Ada yang senang dengan adegan Jack melukis kalung Heart of The Ocean beserta yang mengenakannya. Ada juga yang memfaforitkan adegan ketika Jack dan Rose bergaya seolah terbang di pucuk kapal sambil diiringi OST Titanic My Heart Will Go On yang dinyanyikan Celline Dion. Kalau saya paling respect dengan adegan para pemain musik di kapal yang tetap memainkan lagu walaupun kapalnya hampir tenggelam. Kabarnya, adegan tersebut adalah nyata dan benar adanya. Menurut info om Wikipedia, lagu terakhir yang dimainkan adalah “Nearer My God to Thee”.

Menurut saya, Film ini cocok diliat oleh remaja-remaja yang galau karena urusan cinta. Biar sekalian belajar sejarah, nanti cintanya kagak tersalurkan, kan jadi nggak galau lagi. Kita tahu bahwa pada masa 1900-1920an masih banyak yang namanya kawin paksa, wong di Indonesia saja tema kawin paksa banyak diangkat oleh sastrawan pada masa angkatan Balai Pustaka. Buat anak muda, film ini bisa dijadikan motivasi bahwa yang namanya cinta itu harus diperjuangkan.

Menyambung postingan kemarin, terutama kepada Mister Y. Kisah ini mungkin agak mirip-mirip dengan anda. Anda harus head to head dengan orang lain untuk mendapatkan priyayi cantik.  Tapi endingnya, anda yang akan menang. Asal nggak klelep kayak Jack aja ya. Saya mengamati dari jauh saja.

Demikianlah adanya, ketika postingan ini selesai dibuat adegan titanic masih belum nabrak gunung es.

Selesai sudah,

Dab Pandu (Penikmat dan Pengamat Film di TV)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas