Yang Harus Dilakukan Jomblo Bila Malam Minggu Tiba
Malam minggu, sebuah waktu yang sakral bagi orang yang
mengenyam cinta. Tetapi saat tersebut tidak berarti apapun bagi para jomblo. Ada
sebuah prinsip bahwa para jomblo tidak mengenal malam minggu, yang ada ya sabtu
malam. Nah, melalui tulisan ini saya cuma ingin care and share kepada para
jomblo agar bisa melewati malam minggu dengan tabah. Wehehehe
Lain ladang, lain belalang. Lain jomblo, lain penanganan. Dalam
sesi chare and share ini saya akan membedakan jomblo menjadi 3 saja. jomblo
galau, jomblo iri, dan juga jomblo gibol. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
malpraktik terhadap para jomblo. Mengingat potensi jomblo cukup besar, jadi
para jomblo harus dibina agar tidak tersesat. Karena menurut sebuah pernyataan
dari tokoh yang tak mau disebutkan namanya, 10 % jomblo itu ngenes, sisanya 90%
ngenes banget-bangetan.
Ngomong-ngomong soal potensi jomblo. Di Indonesia remaja
berusia 15-19 tahun berjumlah 20.880.734 (data BPS tahun 2010). Jika 60% dari jumlah tersebut jomblo, maka akan
didapat angka kurang lebih 12 juta jiwa. Jika 40% dari 12 juta jiwa tersebut
berusia 17-19 tahun, maka ketemu angka 4,8 juta jiwa. Nah, jika para jomblo
memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan, mungkin bisa buat partai politik
dan ikut pemilu. Nanti di DPR memperjuangkan aspirasi para jomblo.
Kembali ke care and share. Mari kita mulai dari jomblo
galau.
Jomblo galau selalu punya perasaan yang tak menentu jika
malam minggu tiba. Mereka biasanya akan memenuhi jejaring sosial lalu update
status yang bernuansa galau. Hal tersebut saya kira boleh-boleh saja. Saran saya,
kalau galau jangan lupa nyetel lagu. Saya merekomendasikan lagu dari Iwan Fals yang berjudul Antara Aku,
Kau, Dan bekas Pacarmu. Biar nanti galaunya makin mantap.
Yang kedua mengenai jomblo iri.
Nah ini yang agak medeni. Sumber yang tak mau disebutkan
namanya mengungkapkan bahwa 90% doa jomblo di malam minggu selalu manjur,
maksudnya manjur nurunin hujan. Para jomblo tipe ini biasanya update status
kala sabtu siang, biasanya isi statusnya ya minta hujan di malam minggu. Weleh-weleh. Tapi jomblo
tipe ini juga memiliki efek positif. Jika hujan turun, maka akan menambah level
kegalauan para jomblo galau. Waktu hujan,
saya tambahkan 1 lagu lagi dari Iwan Fals yang berjudul Denting Piano atau Yang
Terlupakan. semakin mantap deh suasananya. Apalagi jika mendengar lirik yang
begini :
Denting piano,
Kala jemari menari
Nada merambat pelan
Di kesunyian malam
Saat datang rintik
hujan
Bersama sebuah bayang
Yang pernah terlupakan
Cukup sudah untuk jomblo iri, kita lanjut ke jomblo gila bola.
Bagi jomblo gila bola, malam minggu biasanya digunakan untuk
menonton bal-balan. Sepakbola dianggap sebagai hiburan di tengah kesepian malam
minggu. Makanya ada seorang jomblo yang
komplain pada saya ketika tau bahwa tim kesayangannya main jam 00.30. padahal kan bisa leyeh-leyeh sambil nonton
ISL dulu. Saran saya kepada jomblo gibol, agar konsisten di jalur sepakbola. Siapa
tau besok bisa menjadi komentator.
Keberadaan jomblo agaknya harus mulai diperhatikan
pemerintah. Pemerintah bisa menggunakan istilah “fakir asmara” untuk mengakui
eksistensi para jomblo. Nah kalau pemerintah dan DPR berkenan, bisa
mengamandemen UUD 1945 pasal 34 ayat (1) yang berbunyi , “Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh Negara.” Menjadi “Fakir miskin, fakir asmara,
dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”.
Sekian saja ya mblo, nah bagaimana dengan jomblo alay? Jomblo alay
biasanya nulis di blog jika malam minggu tiba. Eh
Aku cinta padamu cyuus
Dab Pandu
Bukan sekedar pria gendeng
Komentar
Posting Komentar