KALAH TERHORMAT...

"Football, a game in which everyone gets hurt and every nation has its own style of play which seems unfair to foreigners." (George Orwell)

Tadi malam, kita semua bangsa Indonesia sudah menyaksikan bagaimana timnas U-23 bertempur habis-habisan melawan timnas Malaysia. Hasilnya ??? Garuda Muda harus takluk dengan skor 3-4 dalam babak adu penalti. Adu penalti harus dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Timnas Malaysia pun kembali menyabet medali emas setelah di tahun 2009 mereka juga merebut medali emas SEA GAMES.

Tampak di layar kaca, wajah-wajah sedih dan ekspresi kecewa dari para pemain maupun suporter Indonesia. Juara umum tanpa emas memang ibarat sayur tanpa garam. Sepakbola juga dianggap sebagai hiburan yang menyatukan semua rakyat Indonesia. Sepakbola bisa sejenak melupakan berbagai polemik yang mendera negeri ini.

Tragis memang, Timnas U-23 berhasil menguasai jalannya pertandingan. Mereka mencatatkan 58% ball possesion dan seringkali mengancam gawang Harimau Malaya. Tapi keberuntungan ternyata belum berpihak pada Garuda Muda. Mereka harus terjungkal melalui babak tos-tosan alias adu penalti. Kegagalan tersebut seperti mengulang kegagalan di SEA GAMES 1997. Saat itu timnas kalah 3-5 dari Thailand juga melalui babak tos-tosan.

Tak ada yang perlu disesali. Kegagalan mengeksekusi penalti memang wajar. Kita lihat contoh di PD 1994, dimana seorang Roberto Baggio gagal mengeksekusi penalti dalam pertandingan final melawan Brazil. Kegagalan itulah yang menjadikan Brazil sebagai kampiun Piala Dunia 1994. Seorang maestro sepakbola seperti Zidane pun pernah gagal dalam tendangan penalti. Siapa lagi, Messi atau CR 7? keduanya juga pernah gagal mengeksekusi penalti.

Bagaimanapun, Garuda Muda telah memberikan tontonan menarik bagi kita semua. Mereka memperagakan permainan yang atraktif dan menghibur. Berada di grup "jahanam", tim ini sanggup menyingkirkan Thailand dan Singapura. Mereka juga sanggup mengandaskan Vietnam di babak semifinal. Tetapi apa mau dikata, pendukung kita harus kembali bersabar untuk melihat Indonesia kembali meraih emas setelah terakhir kali tahun 1991.

Kita harus berbangga, karena di masa depan para pemain timnas U-23 akan mejadi tulang punggung tim senior. Mereka bisa dipersipakan menghadapi piala AFF 2012 ataupun SEA GAMES 2013. Melihat permainan mereka, prospek mereka cukup cerah dan menjanjikan. Tinggal dipoles sedemikian rupa agar pemain tersebut skill dan kemampuannya terus meningkat.

Buat papi PSSI, kalian harus menggelar kompetisi yang berkualitas secepat mungkin. Hal ini agar pemain muda kita bisa menempa dirinya di kompetisi. Kompetisi seharusnya pro pada pemain muda. Jumlah pemain asing seharusnya dikurangi dan harus ada regulasi yang mengharuskan setiap tim harus memainkan pemain mudanya selama minimal berapa menit lah. Hal itu bertujuan agar pemain muda memiliki jam terbang yang tinggi.

Terakhir, Terima kasih untuk para pemain. Kalian adalah pahlawan kami. Terima kasih untuk coach RD dan staf pelatih. Terima kasih kepada manajemen timnas. Terima kasih untuk para suporter atas dukungannya yang tak kenal lelah, Jangan pernah lelah mendukung timnas. Dan untuk Malaysia, kalian boleh berpesta saat ini. Tetapi, secepatnya kami akan balas kekalahan kami...

Selesai sudah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas