Kompetisi Menggelar Kompetisi...
Setelah kita melihat penampilan gemilang Timnas U-23 di ajang SEA GAMES, kini kita disuguhi lagi tontonan "membosankan" dari para elite yang mengurusi sepakbola nasional. Ya, mereka berlomba-lomba untuk mengklaim kompetisi merekalah yang paling benar. Hasilnya, saat ini ada 2 kompetisi yang digelar di Indonesia.
Pertama, kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Kompetisi ini sudah bergulir sejak 15 oktober lalu. Rehat karena SEA GAMES, liga ini mulai lagi tanggal 26 November kemarin. Liga ini adalah liga yang dianggap sah oleh PSSI. Penyelenggaranya adalah PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Jumlah pesertanya, awalnya adalah 24 klub, terus berkurang lagi menjadi 18 klub. Ini daftarnya:
Kompetisi kedua adalah Indonesia Super League. Liga ini dikelola oleh PT Liga Indonesia dan akan bergulir resmi pada 1 Desember nanti. Klub-klub yang ogah main di IPL memilih main di IPL sebagai wujud protes mereka pada PSSI yang memberi tiket promosi gratis pada 6 klub. Liga ini akan diikuti oleh 18 klub. Ini dia daftarnya:
Melihat kenyataan diatas, rasanya miris sekali. Selain membuat bingung masyarakat akan kompetisi yang sah, juga membuat runyam persepakbolaan Indonesia. Tanpa prestasi dan stakeholdernya ribut terus, begitulah cerminan sepakbola negeri ini. Yang terpenting, jangan sampai pemain menjadi korban dengan adanya 2 kompetisi ini.
Sebaiknya, para stakeholder diatas melakukan rekonsiliasi. Duduk satu meja dan membicarakan kepentingan yang lebih besar, bukan hanya kepentingan individu atau kelompok masing- masing.
Bagaimanapun, sepakbola harus dikembalikan ke khittahnya. Sebuah permainan dengan 2 kali 11 pemain yang memperebutkan satu bola di lapangan. Tidak ada unsur politik yang mencampurinya....
Selesai sudah...
Pertama, kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Kompetisi ini sudah bergulir sejak 15 oktober lalu. Rehat karena SEA GAMES, liga ini mulai lagi tanggal 26 November kemarin. Liga ini adalah liga yang dianggap sah oleh PSSI. Penyelenggaranya adalah PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Jumlah pesertanya, awalnya adalah 24 klub, terus berkurang lagi menjadi 18 klub. Ini daftarnya:
- Persiraja Banda Aceh
- PSMS Medan
- Semen Padang
- Persib Bandung
- Persija Jakarta (Versi Hadi Basalamah)
- Persijap Jepara
- Persiba Bantul
- Persibo Bojonegoro
- Persebaya Surabaya
- Persema Malang
- Arema Indonesia (versi M.Nur)
- PSM Makassar
- Bontang FC
- Persidafon Dafonsoro
- Persiwa Wamena
- Persipura Jayapura
- Mitra Kukar
- Sriwijaya FC.
Kompetisi kedua adalah Indonesia Super League. Liga ini dikelola oleh PT Liga Indonesia dan akan bergulir resmi pada 1 Desember nanti. Klub-klub yang ogah main di IPL memilih main di IPL sebagai wujud protes mereka pada PSSI yang memberi tiket promosi gratis pada 6 klub. Liga ini akan diikuti oleh 18 klub. Ini dia daftarnya:
- Persib Bandung
- Persija Jakarta (versi Ferry Paulus)
- Pelita Jaya
- Persisam Samarinda
- Persiba Balikpapan
- Sriwijaya FC
- Persipura Jayapura
- PSPS Pekanbaru
- Deltras Sidoarjo
- Persela Lamongan
- Arema Indonesia (versi Rendra Kresna)
- Persidafon
- Mitra Kukar FC
- PSMS Medan
- Persiwa Wamena
- PSAP Sigli
- Persiram Raja Ampat
- Gresik United
Melihat kenyataan diatas, rasanya miris sekali. Selain membuat bingung masyarakat akan kompetisi yang sah, juga membuat runyam persepakbolaan Indonesia. Tanpa prestasi dan stakeholdernya ribut terus, begitulah cerminan sepakbola negeri ini. Yang terpenting, jangan sampai pemain menjadi korban dengan adanya 2 kompetisi ini.
Sebaiknya, para stakeholder diatas melakukan rekonsiliasi. Duduk satu meja dan membicarakan kepentingan yang lebih besar, bukan hanya kepentingan individu atau kelompok masing- masing.
Bagaimanapun, sepakbola harus dikembalikan ke khittahnya. Sebuah permainan dengan 2 kali 11 pemain yang memperebutkan satu bola di lapangan. Tidak ada unsur politik yang mencampurinya....
Selesai sudah...
Komentar
Posting Komentar