Kompetisi Menggelar Kompetisi...

Setelah kita melihat penampilan gemilang Timnas U-23 di ajang SEA GAMES, kini kita disuguhi lagi tontonan "membosankan" dari para elite yang mengurusi sepakbola nasional. Ya, mereka berlomba-lomba untuk mengklaim kompetisi merekalah yang paling benar. Hasilnya, saat ini ada 2 kompetisi yang digelar di Indonesia.

Pertama, kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Kompetisi ini sudah bergulir sejak 15 oktober lalu. Rehat karena SEA GAMES, liga ini mulai lagi tanggal 26 November kemarin. Liga ini adalah liga yang dianggap sah oleh PSSI. Penyelenggaranya adalah PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Jumlah pesertanya, awalnya adalah 24 klub, terus berkurang lagi menjadi 18 klub. Ini daftarnya:
  1. Persiraja Banda Aceh
  2. PSMS Medan
  3. Semen Padang
  4. Persib Bandung
  5. Persija Jakarta (Versi Hadi Basalamah)
  6. Persijap Jepara
  7. Persiba Bantul
  8. Persibo Bojonegoro
  9. Persebaya Surabaya
  10. Persema Malang
  11. Arema Indonesia (versi M.Nur)
  12. PSM Makassar
  13. Bontang FC
  14. Persidafon Dafonsoro
  15. Persiwa Wamena
  16. Persipura Jayapura
  17. Mitra Kukar
  18. Sriwijaya FC.
Daftar tersebut berasal dari pernyataan dari CEO PT LPIS, Widjajanto. Tapi, ada beberapa klub lagi yang menolak ikut IPL. Mereka adalah Persipura, Sriwijaya FC, Persiwa Wamena, Persidafon, Mitra Kukar, Persib. Berarti tinggal 12 klub saja yang ikut IPL. PSSI pun berujar bahwa kompetisi IPL akan tetap digelar dengan jumlah peserta berapapun.

Kompetisi kedua adalah Indonesia Super League. Liga ini dikelola oleh PT Liga Indonesia dan akan bergulir resmi pada 1 Desember nanti. Klub-klub yang ogah main di IPL memilih main di IPL sebagai wujud protes mereka pada PSSI yang memberi tiket promosi gratis pada 6 klub. Liga ini akan diikuti oleh 18 klub. Ini dia daftarnya:
  1. Persib Bandung
  2. Persija Jakarta (versi Ferry Paulus)
  3. Pelita Jaya
  4. Persisam Samarinda
  5. Persiba Balikpapan
  6. Sriwijaya FC
  7. Persipura Jayapura
  8. PSPS Pekanbaru
  9. Deltras Sidoarjo
  10. Persela Lamongan
  11. Arema Indonesia (versi Rendra Kresna)
  12. Persidafon
  13. Mitra Kukar FC
  14. PSMS Medan
  15. Persiwa Wamena
  16. PSAP Sigli
  17. Persiram Raja Ampat
  18. Gresik United
Jumlah peserta tersebut berasal dari hasil manager metting yang digelar PT LI di Hotel Borobudur. 18 klub tersebut sudah menyatakan kesiapan dan sanggup menerima sanksi dari PSSI. Mereka melakukan hal tersebut karena berpedoman pada kongres Bali. Mereka juga didukung oleh anggota exco PSSI diantaranya La Nyala Mattaliti.

Melihat kenyataan diatas, rasanya miris sekali. Selain membuat bingung masyarakat akan kompetisi yang sah, juga membuat runyam persepakbolaan Indonesia. Tanpa prestasi dan stakeholdernya ribut terus, begitulah cerminan sepakbola negeri ini. Yang terpenting, jangan sampai pemain menjadi korban dengan adanya 2 kompetisi ini.

Sebaiknya, para stakeholder diatas melakukan rekonsiliasi. Duduk satu meja dan membicarakan kepentingan yang lebih besar, bukan hanya kepentingan individu atau kelompok masing- masing.

Bagaimanapun, sepakbola harus dikembalikan ke khittahnya. Sebuah permainan dengan 2 kali 11 pemain yang memperebutkan satu bola di lapangan. Tidak ada unsur politik yang mencampurinya....

Selesai sudah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas