Jangka Jayabaya dan Relevansinya di Masa Kini

Mengapa saya tertarik menulis ini??? karena Jangka Jayabaya saya anggap relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Di tulisan ini akan saya tulis beberapa ramalan Jayabaya yang cocok dengan kondisi Indonesia. Tapi sebelumnya , mari kita kenalan dulu dengan Jangka Jayabaya. Jangka Jayabaya dipercayai ditulis oleh Prabu Jayabaya, raja kerajaan Kediri yang memerintah pada tahun 1135-1157. sang prabu menulis ramalan mengenai tanah Jawa dari jaman Ajisaka sampai kiamat. oke, cukup perkenalannya. Langsung saja saya akan mengambil beberapa isi Jangka Jayabaya.
  1. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara. hal ini pasti sedang terjadi di Indonesia. masyarakat kita lebih memilih berbelanja di pasar modern daripada pasar tradisional. Pasar tradisional menjadi sepi dan semakin kehilangan gaungnya.
  2. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit --- Banyak orang hanya mementingkan uang. Apakah hal ini sedang terjadi di Indonesia? jawabannya adalah betul sekali. Hal ini terlihat dari maraknya perilaku korupsi di Indonesia. Data dari KPK, di semester 1 tahun 2010 jumlah korupsi berjumlah 176 kasus. Lalu di semester 2 terjadi 272 kasus.
  3. Wong jujur kojur--- Orang yang jujur sengsara. Hal ini terjadi juga di Indonesia. Contoh kasus di Surabaya. seorang murid yang mengungkap terjadinya sebuah contek massal harus menerima akibat dimusuhi warga. Sang murid dan keluarga bahkan terpaksa mengungsi ke rumah orangtuanya di Gresik. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh pemerintah dan elit politik yang kadang-kadang "berbohong" untuk menutupi perbuatannya.
  4. Akeh jabang bayi lair nggoleki bapakne --- banyak anak lahir mencari bapaknya. Hal ini terjadi karena banyaknya generasi muda yang menurutku telah "kambon tempe". Mereka telah melakukan hubungan intim di luar nikah. Akibatnya, apa yang disebut ''hamil duluan'' kerap terjadi. Jika sang lelaki menolak bertanggung jawab, terjadilah apa yang ada di nomor 4 tersebut.
  5. Wong wadon lacur nengdi-endi --- Banyak perempuan lacur di mana-mana. Hal tersebut juga banyak terjadi di negeri ini. Mereka (PSK) menjajakan diri di jalan, terminal, stasiun,sampai di internet. Hal tersebut menurut saya karena faktor ekonomi. kalau menyangkut faktor ekonomi kembali lagi ke nomer 2.
Beginilah hal yang bisa sedikit saya ungkap tentang Jangka Jayabaya dan kondisi kekinian Indonesia. Dulu, Prabu Jayabaya meramal keadaan Indonesia di masa depan. sekarang, orang Indonesia suka meramal nomer buntut. Ada satu lagi ramalan Jayabaya yang mencengangkan. Menurut guru sejarah saya, Jayabaya meramalkan bahwa di masa depan Tanah Jawa akan terbelah menjadi 2. piye jal???

Bung Karno pernah berujar
"Jangan sekali-sekali Meninggalkan Sejarah" ( rodo ra nyambung yoben)


Septian pergi ke Pantai Kukup
Sekian dan Cukup...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas