Catatan Akhir Tahun : Seorang Bocah Tanggung yang Mencoba Mengalahkan Dunia dengan Nilai dan Karya

(Setiap anak manusia pasti memiliki kisahnya masing-masing. Kisah tersebut dapat dijadikan pengalaman untuk membuat hidup menjadi lebih baik)

Tanggal masih menunjukkan 31-12-2011. Bulan seharusnya berjaga di malam ini, tetapi senyum manisnya tertutup oleh mendung. Titik-titik air hujan juga mulai turun membahasi tanah. Dari kejauhan, terdengar hingar bingar suara kembang api. Hal itu menandakan kemeriahan dari orang-orang yang merayakan tahun baru. Tetapi tidak demikian dengan seorang bocah, ia lebih memilih berdiam diri di rumah dan menikmati pertandingan sepakbola.

Kenapa tidak mencoba keluar dengan teman? Ia memang mempunyai beberapa teman akrab. Tetapi tahun ini mereka sibuk semua, tidak seperti tahun lalu dimana semua temannya merayakan pergantian tahun dengan cukup meriah. Tentu bocah tersebut tidak bisa menyalahkan kesibukan temannya. Semua orang mempunyai hak untuk melakukan aktivitasnya sendiri-sendiri.

Kenapa tidak mengajak pacar? Oh, saya baru ingat bahwa bocah itu tidak (PERNAH) memiliki pacar. Ia hanya senang mendengar cerita dari mulut ke mulut bahwa pacaran itu enak. Ada yang memvotivasi lah, Ada yang ngingetin makan lah, ada yang merhatiin lah. Tapi sang bocah tidak gusar. Ia yakin jodoh itu urusan sang Kuasa. Masih menjadi misteri. Seperti kisruh PSSI, kita tidak akan pernah tahu kapan terakhiri.

Karena bosan dan tim kesayangannya kalah, sang bocah meninggalkan pertandingan bola dan memilih untuk bermain di dunia maya. Ia membuka facebook, ternyata facebooknya minim notifikasi. Suatu hal yang menunjukan bahwa ia kurang menggunakan fb untuk kegiatan sosialisasi. Mencari teman ataupun mencari pacar. Mungkinkah? Ia juga membuka blog pribadinya. Disini ia bisa mengungkapkan segala ide yang bersemayam di otaknya. Persetan diperhatikan ataupun tidak, ia terus menulis agar pikirannya tidak bundet.

Detik merangkak ke menit dan menit berubah menjadi jam. Hari menjadi semakin malam. Sebentar lagi tahun 2011 akan tenggelam dan berganti ke 2012 yang temaram. Sang bocah mengingat lagi peristiwa yang terjadi di tahun ini. ,"Apa yang telah ku berikan kepada negaraku", begitu ia bergumam. Dengan usianya yang masih tanggung, tentu bocah itu belum mampu memberi yang terbaik bagi negeri ini. tetapi ia berjanji, ia akan berbuat dan memberi sumbangsih kepada negara yang dicintainya.

Di tahun 2011, sang bocah mengalami berbagai peristiwa. Ia berharap agar tahun 2012 menjadi yang baik bagi dirinya. Semua urusan berjalan lancar. Pendidikan, persahabatan maupun jodoh ( bonus). Ia juga memiliki asa di tahun 2012 negerinya akan terbebas dari berbagai persoalan yang mendera. Kemiskinan, korupsi, kelaparan, kekerasan dan penggundulan hutan ia harapkan berkurang dari Indonesia.

Tahun baru akan segera datang. harapan dan asa terbentang. Semoga di tahun 2012 tidak ada aral melintang. Yang menghalangi sang bocah dari mimpi berbintang. Saatnya layar mulai dibentangankan. Untuk mengarungi luasnya samudra kehidupan. susah senep dulu senang kemudian.


Selesai sudah...
Waktu menunjukan pukul 23.11 ketika tulisan ini di upload...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Akhir Tahun: 2022, Kembali dan Mengingat Mourinho

Melihat Huesca, Mengingat Chairil

Catatan Akhir Tahun: Di Garis Batas